Jiwa kepemimpinan dan kemandirian sangat penting bagi santri, sebab santri di pesantren dipersiapkan untuk menjadi pemimpin umat di masa yang akan datang, pemimpin yang mampu mengatur hidupnya dengan hukum Islam dan ilmu- ilmu pendukung yang lain dengan penuh tanggung jawab serta penuh dedikasi tanpa selalu bergantung kepada orang lain.
Kepemimpinan itu membutuhkan skill memimpin yang tidak bisa diperoleh dengan hanya membaca buku tentang kepemimpinan. Oleh karena itu, dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan selalu mengandung tanggung jawab dan kepemimpinan.
Kemandirian di PPMI Assalaam meliputi kemandirian dari segi pribadi dan kemandirian dari segi sosial, bergaul dengan teman- temannya secara baik dengan tidak membeda- bedakan antara teman satu dengan teman yang lain, selalu berpikir positif tidak terlalu berburuk sangka, saling bekerja sama dan tolong menolong dalam kebaikan.
Pembelajaran kepemimpinan dan kemandirian di pondok pesantren melekat dalam kegiatan- kegiatan santri, diantaranya dalam kegiatan kepramukaan. Kegiatan kepramukaan merupaka kegiatan yang bertujuan untuk mendidik anak agar dapat berjiwa mandiri dan berdikari serta mempunyai sosial yang tinggi serta tidak kalah pentingnya memberi kesempatan bagi santri untuk belajar kepemimpinan.
Gugus Depan Pramuka Khusus Islam PPMI Assalaam diresmikan pada Ahad, 4 September 1988 di Lapangan depan Gelora Assalaam oleh KH. Djamaluddin (Pimpinan sekaligus Sesepuh PPMI Assalaam dan Ketua YMPI Surakarta). Seiring perjalanan waktu, kegiatan kepramukaan di PPMI Assalaam terus mengalami pasang surut.
Gugus Depan Pramuka Khusus Islam PPMI Assalaam diresmikan pada Ahad, 4 September 1988 di Lapangan depan Gelora Assalaam oleh KH. Djamaluddin (Pimpinan sekaligus Sesepuh PPMI Assalaam dan Ketua YMPI Surakarta). Seiring perjalanan waktu, kegiatan kepramukaan di PPMI Assalaam terus mengalami pasang surut.
KH. Djamaluddin (Pimpinan sekaligus Sesepuh PPMI Assalaam dan Ketua YMPI Surakarta) dalam sambutan saat Peresmian Gudep Pramuka Khusus Islam pada Ahad, 4 September 1988 di Lapangan depan Gelora Assalaam. Ulama dan Kyai kharismatik namun sangat zuhud ini kini sudah tiada. Almarhum meninggal dunia dan dimakamkan pada 16 Desember 1995 di TPU Pracimaloyo, desa Makamhaji, kec. Kartasura, kab. Sukoharjo
0 komentar:
Posting Komentar